Welcome to my blog

Follow me @fadhlifarsa

Lets share a knowledge

Follow me @fadhlifarsa

Enjoy it

Follow me @fadhlifarsa

Tuesday, April 9, 2019

RELIABILITY MAINTENANCE ENGINEER

Assalamualaikum
Salam sejahtera teman - teman, sudah lama tidak menuliskan sesuatu di blog Just Share a Knowledge, kali ini saya akan membagikan tentang yang dilakukan oleh Reliability Maintenance Engineer (yang saya ketahui) dan ini hanya sebagian kecil saja. Semoga bermanfaat !!
 
I. DISSOLVE GAS ANALYSIS (DGA)
Trafo memiliki isolasi yang salah satunya adalah minyak, semakin sering trafo tersebut dioperasikan maka tahanan isolasi di minyak tersebut akan berkurang dikarenakan beberapa faktor, salah satunya adalah kandungan di dalam minyak tersebut. Untuk mengetahuinya salah satu cara nya adalah dengan melakukan DGA test.
DGA test dilakukan dengan pengambilan sample minyak nya  baik level bottom, middle ataupun upper tapi biasanya yang digunakan adalah bottom. Adapun tata cara pengambilan minyak nya sebagai berikut :
1.       Menyiapkan, syringe, triway plastic stopcock, selang, navel, ember cuci dan majun.
2.       Pastikan Kondisi syringe, selang dan navel dalam keadaan bersih.
3.       Hubungkan syringe dengan tri way plastic stopcock.
4.       Pasang navel dan  selang pada sisi drain trafo.
5.       Buka Kran valve dan biarkan oil trafo mengalir keluar.
6.       Lakukan pembersihan navel dan selang menggunakan kucuran oil dari valve oil trafo.
7.       Lakukan pembersihan Syringe sebanyak 3 kali menggunakan kucuran dari valve oil trafo.
8.       Pastikan saat pencucian syringe tidak menarik tuas syringe untuk menyedot oil trafo, biarkan tekanan oil trafo menekan tuas dengan sendirinya.
9.       Kucurkan oil trafo hingga  +  1 liter (Disesuaikan dengan ukuran trafo) hal ini dilakukan untuk mengeluarkan “dead volume” dari oil yang terperangkap pada instalasi valve dalam trafo yang tidak mewakili kondisi oil trafo sesungguhnya.
10.   Lakukan pengambilan sample dengan hati-hati dan pastikan tidak ada gelembung udara yang terperangkap dalam syringe saat pengambilan sample.
Setelah dilakukan pengambilan minyak, kemudian dimasukkan ke dalam alat analysisnya yang kemudian akan keluar hasil print dari komposisi minyak tersebut. Adapun tata caranya sebagai berikut :
1.       Menyiapkan power supply 220 VAC untuk alat test DGA
2.       Mengaktifkan alat test Portable DGA
3.       Pada Main menu tekan start new measurement
4.       Pada menu Equipment typre pilih Transformer kemudian tekan, “next”
5.       Pada menu equipment location pilih Add new untuk  membuat data base baru, kemudian tulis nomor seri trafo ,kemudian tekan “next”
6.       Pada menu manufacture pilih add new untuk membuat data base baru
7.       Kemudian tekan “next”
8.       Pada menu manufacture model pilih add new untuk membuat data base baru, kemudian tulis vector grup /informasi tambahan lainnya, kemudian tekan OK , bilamana tipe trafo sama dengan yang sebelumnya maka pilih dengan tombol panah ke atas atau kebawah , lalu tekan “finish” kemudian tekan “next”.
9.       Proses pengecekan kembali data data yang telah diisi sebelumnya ,bila sudah OK tekan next atau tekan back untuk mengedit.
10.   Pada menu equipment sampling ports ,tulis titik pengambilan sample oil trafo (Bottom, Middle atau Top), kemudian tekan “next”
11.   Pada menu sample source pilih jenis pengujian yang akan dilakukan, apakah menguji oil trafo atau menguji gas bucholz. Bila menguji oil trafo maka pilih “next”
12.   Proses Konfirmasi pengecekan kembali database yang telah diisi ,bila sudah OK tekan “next”
13.   Pada menu optional Details lakukan hal berikut bila perlu
                   i.      Tekan Comment tulis keterangan tambahan yang diperlukan (contoh maintenance atau overhaul / informasi penting lainnya, kemudian tekan OK
                  ii.      Tekan “extraction Temperature” tulis temperature minyak saat pengambilan sample , kemudian tekan “OK”
14. Terlihat menu Detail menampilkan inisialisasi trafo yang telah diisikan sebelumnya(apabila terdapat kesalahan pengisian data trafo dapat diedit dengan menekan Back terlebih dahulu)kemudian tekan “next”
15.   Ikuti instruksi pada monitor interface alat test DGA Transport X
16.   Masuk pada menu “instalasi botol’
17.   Masukkan kapsul pengaduk magnetic stirrer kedalam botol ,tutup kembali dengan tutup botol gelas ekstraktor
18.   Letakkan botol ekstraktor pada pada tempat (holder) pada alat test Transport X
19.   Sambungkan probe temperature , bila sudah siap tekan “next”
20.   Lakukan proses purge dengan pilihan waktu 5 menit ,lalu tekan next sambil menunggu proses purging selesai siapkan syringe yang berisi oil trafo dan install (pasang) quick realesed syringe
21. Bila sudah ada instruksi untuk memasukkan oil trafo kedalam botol lid Assembly menggunakan syringe , lakukan menggunakan syringe , lakukan dengan hati hati, pastikan quick released sudah terpasang dengan syringe (tidak kendur) lakukan penekanan (inject) syringe perlahan untuk menghindari gelembung terjadi.
22.   Masukkan oil trafo kedalam botol Lid assembly dalam waktu kurang dari 2 menit untuk menghindari proses purge kembali. Kemudian tekan “next”
23.   Biarkan Proses berlangsung secara otomatis sampai keluar hasil pengujian
24.   Pilih Print result untuk hasil pengujian ( Hasil akan tersimpan secara otomatis)
25.   Proses selesai.

Setelah mendapatkan angka tersebut kita analisa per kandungan yang terkandung didalamnya, apakah masih layak atau tidak. Adapun kandungan yang ada didalam sebagai berikut : Hydrogen, Water contenct, Carbon Dioxide, Carbon Monoxide, Ethylene, Ethane, Methane, dan Acetylene dan total dari semua nya adalah TDCG (Total Dissolved Combustible Gas). Adapun standar komposisi gas didalam minyaknya sebagai berikut :

Dissolved Gas Concentration Limit (ppm)
Interpretation
Hydrogen (H2)
Methane (CH4)
Acetylene (C2H2)
Ethylene (C2H4)
Ethane (C2H6)
Carbon monoxide (CO)
Carbon dioxide (CO2)
TDCG (*)
100
120
1
50
65
350
2500
720
Satisfactory
101 - 700
121 - 400
2 - 9
51 - 100
66 - 100
351 - 570
2500 - 4000
721 - 1920
Kemungkinan Terjadi Gangguan
701 - 1800
401 - 1000
10 - 35
101 - 200
101 - 150
571 - 1400
4001 - 10000
1921 - 4630
Kemungkinan Terjadi Gangguan Tinggi
>1800
>1000
>35
>200
>150
>1400
>10000
>4630
Apabila dioperasikan akan menyebabkan kegagalan
Tabel Interpretasi DGA Test Berdasarkan Referensi IEEC

Analisa Efek Beradasarkan Kandungan Gas Yang Terkandung Referensi IEEC

Sebagai catatan :
·        Operational Gas : CO2, CO dan OH
·        Fault Gas : CH4, C2H4, C2H6 dan C2H2

Pembentukan Skema Gas VS Temparatur (Aproksiamasi)

Minyak trafo merupakan sebuah campuran kompleks dari molekul-molekul hidrokarbon, dalam bentuk linear atau siklis, yang mengandung kelompok CH3, CH2 dan CH yang terikat. Pemecahan beberapa ikatan antara unsur C-H dan C-C sebagai hasil dari kegagalan termal ataupun elektris akan menghasilkan fragmen-fragmen ion seperti H*, CH3*, CH2*, CH*, C*, yang nantinya akan terkombinasi dan menghasilkan molekul-molekul gas seperti etana (CH3-CH3), etilen (CH2=CH2) ataupun asetilen (CH≡CH). Gas-gas ini dikenal dengan istilah fault gas.
Semakin banyak jumlah ikatan karbon (ikatan tunggal, ganda, rangkap tiga) maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan untuk menghasilkannya.
Hidrogen (H2), Metana (CH4) dan Etana (C2H6) terbentuk oleh fenomena kegagalan dengan tingkat energi rendah, seperti partial discharge atau corona.
Etilen (C2H4) terbentuk oleh pemanasan minyak pada temperatur menengah, dan asetilen (C2H2) terbentuk pada temperatur yang sangat tinggi.
Gas Hidrogen dan Metana mulai terbentuk pada temperatur sekitar 150 oC, gas Etana mulai terbentuk pada temperatur sekitar 250 oC dan gas Etilen mulai terbentuk pada temperatur sekitar 350 oC. Setelah melewati titik maksimumnya maka pembentukangas Metana, Etana dan Etilen akan terus menurun seiring dengan bertambahnya temperatur.
Gas Asetilen merupakan inidikator adanya daerah dengan temperatur paling tidak 700 oC. Pada beberapa kasus kegagalan termal (hot spot) dengan temperatur 500 oC ternyata juga dapat memacu pembentukan gas Asetilen walaupun dalam nilai ppm yang kecil. Sejumlah besar Asetilen hanya dapat dihasilkan jika temperaturnya diatas 700 oC yang biasanya disebabkan oleh adanya busur api (internal arcing).
Gas Etana dan Etilen sering disebut sebagai "gas logam panas" (hot metal gases). Biasanya saat ditemukan adanya gas Etana dan Etilen maka permasalahan yang timbul di dalam transformator umumnya melibatkan logam panas. Hal ini mungkin saja terjadi adanya kontak yang buruk pada tap-changer atau sambungan yang jelek pada suatu titik pada rangkaian dalam transformator.Fluks magetis bocor yang mengenai tangki transformator atau struktur magnetis lainnya dapat memacu pembentukan "gas logam panas".Penyebab lainnya adalah kerusakan pada pentanahan rangkaian (grounding) sehingga muncul arus lebih yang bersirkulasi karena tidak bisa dibuang ke tanah. Jenis kegagalan lain yang muncul pada sebuah transformator bisa saja merupakan gabungan dari kegagalan termis dan elektris, ataupun kegagalan yang satu memicu kegagalan yang lain.
Material isolasi kertas & kertas biasanya merupakan substansi polimer yang struktur kimianya adalah [C12H14O4(OH)6]n dengan n bernilai antara 300 s.d 750. Umumnya berbentuk siklis, yang mengandung senyawa CH2, CH dan CO. Ikatan molekul C-O merupakan ikatan yang lemah, sehingga akan menghasilkan komponen pembentuk fault gas pada temperatur hanya 100 oC, dan karbonisasi sempurna dari isolasi kertas pada temperatur 300 oC. CO2 terbentuk pada temperatur rendah, sedangkan CO mulai terbentuk pada temperature ≥ 200 oC.
Gas-gas lain seperti Nitrogen dan Oksigen juga dapat muncu pada minyak.Nitrogen muncul akibat sisa N2 pada saat pengiriman transformator ataupun oleh selimut Nitrogen.Munculnya Oksigen pada transformator umumnya diakibatkan oleh kebocoran tangki transformator.Penurunan jumlah Oksigen pada minyak umumnya menunjukkan kenaikan temperatur yang berlebih pada transformator.Air embun dan gas-gas atmosfer dapat merembes masuk ke dalam saat transformator dimatikan dan temperatur ambient menurun drastis.

Ikatan Senyawa

Adapun teori dan metode pendukung dalam menganalisa DGA ini yaitu Duval’s Triangle. Duval’s Triangle menganalisa berdasarkan fault gas saja, seperti C2H2, C2H4 dan CH4
Limits of Zones
Partial Discharge
98% CH4



Discharge of Low Energy
23% C2H4
13% C2H2


Discharge of High Energy
23% C2H4
13% C2H2
38% C2H4
29% C2H2
Thermal Fault, T<3000C
4% C2H2
10% C2H4


Thermal Fault, 3000C <T<7000C
4% C2H2
10% C2H4
50% C2H4

Thermal Fault T>7000C
15% C2H2
50% C2H4



 
Duval’s Triangle

II. BREAKDOWN VOLTAGE (BDV)
Sama hal nya dengan DGA, isolasi trafo memiliki tahanan terhadap tegangan atau kemampuan suatu minyak menahan tegangan saat adanya gangguan. Dengan mengetahui nilai BDV suatu isolasi cair, maka kita akan tahu kelayakan minyak tersebut, apakah harus di separator, ganti yang baru atau tetap dijalankan. Adapun tata cara pengambilan minyak hampir sama dengan DGA. Berikut adalah standar BDV berdasarkan IEC dan VDE :

STANDART NILAI BREAKDOWN VOLTAGE OIL TRAFO METODE MENURUT IEC156

KRITERIA HASIL MENURUT IEC60422
Parameter
Metode
Tegangan Kerja Trafo (kV)
Baik (kV)
Cukup (kV)
Buruk (kV)
Nilai Tegangan Tembus (kV/2,5mm)
IEC60422 Tahun 2005
>400
>60
50-60
<50
170-400
>60
50-60
<50
72,5-170
>50
40-50
<40
<72,5
>40
30-40
<30
*Untuk oli baru minimal BDV nya adalah 50 kV

STANDART OLI VDE0370
Kelas Tegangan (kV)
Oli Baru (kV)
Oli Sudah Pakai (kV)
<60
50
30
60-150
50
40
>150
50
50

Tegangan Tembus Minyak Trafo
Tegangan Operasi (kV)
Minyak Baru
Minyak Sudah Pakai
Minyak Baru
Minyak Sudah Pakai
IEC 156
VDE 0370
kV/2,5 mm
kV/2,5 mm
kV/2,5 mm
kV/2,5 mm
> 170
≥ 50
≥ 50
≥ 50
≥ 50
70 – 170
≥ 50
≥ 40
≥ 50
≥ 40
< 70
≥ 50
≥ 30
≥ 50
≥ 30

III. INDEKS KEHANDALAN SISTEM
Bila diberikan tingkat kegagalan yang tetap, yaitu jika kegagalan – kegagalan terjadi secara acak, maka didapatkan hubungan :



t = Waktu operasi
λ = jumlah semua tingkat kegagalan (failure rate) komponen
R = Tingkat kehandalan
Diketahui bahwa MTBF = m = 1/λ , maka λ = 1/m , sehingga

dari persamaan didapatkan grafik sebagai berikut :

Dapat dilihat bahwa semakin dioperasikan suatu peralatan, maka kehandalan akan berkurang dan kemungkinan terjadi kegagalan semakin besar.
Adapun beberapa konfigurasi yang dapat terpasang disuatu sistem

i)           Sistem Secara Seri

Sistem akan berhasil, jika setiap komponen handalan yang berarti salah satu komponen gagal maka sistem akan gagal. Bisa didapatkan persamaan kehandalan ® untuk sistem seri adalah :
Rs = Probabilitas semua komponen sukses
Rs = R1 x R2 x R3 x … x Rn
ii)          Sistem Secara Paralel

Pada sistem parallel, sistem akan berhasil jika salah satu komponen sukses, maka probabilitas suksesnya sistem akan semakin besar jika lebih dari 1 komponen yang sukses, didapatkan persamaan untuk sistem parallel adalah :

Rp = Probabilitas salah satu komponen berhasil
Rp =1 – [(1-R1) x (1-R2) x (1-R3) x ….. x (1-Rn)]
Tetapi pada hal ini untuk nilai failure rate penulis mengambil dari berdasarkan SPLN59, 1985 : 7 sebagai berikut,

Indeks Kehandalan Sistem berdasarkan
A)     System Average Interruption Frequency Index (SAIFI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata gangguan yang terjadi per pelanggan yang dilayani suatu sistem per satuan waktu (Biasanya dalam satuan tahun).Indeks ini ditentukan dengan membagi jumlah semua gangguan pelanggan dalam satu tahun dengan jumlah pelanggan yang dilayani suatu sistem tersebut.Persamaannya adalah sebagai berikut.

 

B)      System Average Interruption Duration Index (SAIDI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata dari lamanya gangguan yang terjadi per pelanggan yang dilayani suatu sistem per satuan waktu (Biasanya dalam satuan tahun).Indeks ini ditentukan dengan membagi jumlah semua gangguan pelanggan dalam satu tahun dengan jumlah pelanggan yang dilayani suatu sistem tersebut.Persamaannya adalah sebagai berikut.

 

C)      Customer Average Interruption Duration Index (CAIDI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata dari lamanya gangguan yang terjadi per pelanggan yang dilayani suatu sistem per satuan waktu (Biasanya dalam satuan tahun).Indeks ini ditentukan dengan membagi jumlah semua gangguan pelanggan dalam satu tahun dengan jumlah pelanggan yang dilayani suatu sistem tersebut.Persamaannya adalah sebagai berikut.


D)     Average Service Availibility Index (ASAI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata kemampuan untuk menyupply konsumen dalam satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan mengurangi total fix supply dengan durasi mensuplai dikarenakan gangguan dan lain sebagainya, dibagi dengan total fix supply per tahun.Total fix supply nya = 8760 Hours. Persamaannya adalah sebagai berikut.


 E)      Average Service Unavailiblity Index (ASUI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata ketidakmampuan untuk menyupply konsumen dalam satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan mengurangi total supply fix dengan ketersediaan mensuplai. Persamaannya adalah sebagai berikut.

ASUI = 1 - ASAI
F)      Energy Not Supplied (ENS)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah energy yang tidak dapat disupply ke konsumen dalam satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan mengurangi total supply fix dengan ketersediaan mensuplai. Persamaannya adalah sebagai berikut.
ENS = Total Energy Yang Tidak Tersuplai

G)     Average Energy Not Supplied (AENS)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata energy yang tidak dapat disupply ke konsumen dalam satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan mengurangi total supply fix dengan ketersediaan mensuplai dibagi dengan total konsumen yang .Persamaannya adalah sebagai berikut.
AENS = Rata – Rata Energy Yang Tidak Tersuplai
Standarisasi Nilai SAIDI dan SAIFI (Short, 1996)

IV. TOOLS FORMULA PERAWATAN
Ada beberapa tools yang digunakan untuk membantu perhitungan dalam menganalisa sesuatu, seperti :

  1. Metode FMEA (Failure Modes Effect Analysis)
 Metode FMEA adalah suatu metode yang dilakukan untuk menganalisa beberapa kejadian yang mungkin terjadi dan dilihat dari nilai resiko yang akan didapatkan, ada 3 komponen yang mendukung untuk dapat nilai RPN (Risk Priority Number) adalah S (Severity) atau seberapa besar efek apabila terjadi, O (Occure) atau seberapa besar probabilitas dia akan terjadi dan D (Detection) atau seberapa cepat hal tersebut dapat terdeteksi. Setelah mengetahui angka dari ke-3 komponen itu maka akan didapat nial RPN = S x O x D. Adapun langkah melakukan FMEA, yaitu:
  • Tulis semua langkah utama pada proses dalam kolom pertama. Langkah-langkah inilah yang menjadi kerangka proses.
  • Buat daftar potensi kesalahan (failure mode) untuk setiap langkah proses. Analisa dan temukan titik-titik kesalahan yang mungkin terjadi di setiap tahapan proses.
  • Buat daftar mengenai efek dari failure mode yang ada dalam daftar sebelumnya. Jika terjadi kesalahan, perkirakan efek yang akan dirasakan oleh process owner (anda) dan oleh pelanggan anda.
  • Buatlah rating, efek mana yang paling besar hingga yang paling kecil. Beri angka 1 untuk yang efeknya paling kecil, dan 10 untuk yang efeknya paling besar. Pastikan tim memahami dan menyetujui rating tersebut sebelum anda memulai. Masukkan angka pada kolom ‘SEV’ (severity).
  • Identifikasi penyebab dari failure mode (kesalahan) sehingga menimbulkan efek tersebut. Buatlah rating seperti yang anda lakukan pada daftar efek diatas yang mengidentifikasi penyebab mana yang paling mungkin dan mana yang paling tidak mungkin. Beri angka 1 untuk yang paling rendah kemungkinannya dan 10 untuk yang paling tinggi kemungkinannya. Masukkan dalam kolom ‘OCC’ (occurence).
  • Identifikasi kontrol yang ada untuk mendeteksi isu-isu kesalahan yang ada dalam daftar anda, dan buat rating berdasarkan efektifitasnya dalam mendeteksi dan mencegah kesalahan. Nilai 1 artinya anda memiliki kontrol yang dapat dibilang sempurna, dan angka 10 berarti anda tidak memiliki kontrol apapun terhadap failure, atau memiliki kontrol namun sangat lemah. Masukkan dalam kolom ‘DET’ (detection). Jika ada SOP yang teridentifikasi, catatlah nomor SOP tersebut.
  • Kalikan angka-angka pada kolom severity (SEV), occurence (OCC), dan detection (DET) dan masukkan hasilnya pada kolom ‘risk priority number’ (RPN). Kolom ini akan menghasilkan angka-angka yang akan membantu tim anda untuk menetapkan prioritas fokus. Jika, misalnya, anda memiliki poin severity 10 (paling besar efeknya), occurence 10 (terjadi setiap waktu), dan detection 10 (tidak terdeteksi), nilai RPN menjadi 1000. Ini berarti kondisi telah sangat serius.
  • Sortir nilai pada RPN dan identifikasi isu yang paling kritikal dan mendesak untuk segera ditangani. Tim harus membuat prioritas fokus.
  • Tetapkan tindakan spesifik yang akan dilakukan dan delegasikan kepada orang yang bertanggung jawab di area tersebut. Jangan lupa untuk menentukan deadline tanggal, kapan tindakan ini harus mulai/selesai dilakukan.
  • Setelah tindakan dilakukan, hitung ulang nilai occurence dan detection. Dalam banyak kasus, nilai severity tidak perlu diubah kecuali jika pelanggan memutuskan bahwa hal tersebut bukanlah isu yang penting.
Tabel penilaian dari SOD




      2. Metode RCA (Root Cause Analysis)
Metode RCA ini biasanya digunakan saat terjadi gangguan untuk mencari apa akar penyebab dari suatu gangguan tersebut dengan beberapa tools yang digunakan seperti, Fishbone Method, 5W+1H method, dan lain sebagainya. Adapun komponen yang ada di form RCA, yaitu :
i.            Data – data yang dibutuhkan
Data yang dibutuhkan seperti no RCA, tanggal kejadian, equipment yang terganggu, level tegangan, jenis gangguan, titik gangguan dan unit yang terkait.
ii.          Description
Menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi saat terjadinya gangguan.
iii.         Fishbone Method
Metode tulang ikan dengan melihat masalah dari beberapa aspek yang mungkin berhubungan satu sama lain.
iv.        Foto – foto
Kumpulan foto – foto saat terjadinya gangguan baik akibat terjadi gangguan maupun sekitarnya.
v.          Data Pendukung
Data yang diperlukan untuk menganalisa kejadian, bisa data megger, record relay, dan lain sebagainya sebagai support data.
vi.        5W+1H Method
Metode dengan menanyakan beberapa hal How, Where, When, What, Who, Why.
vii.       Root Cause Decription
Penjelasan tentang akar masalah yang telah didapatkan baik secara teoritis maupun secara data lapangan.
viii.     Countermeasure List
Kumpulan beberapa pekerjaan yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan di masa depan, diharapkan tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.

Tuesday, May 1, 2018

Project Management dan S Curve

Projek Management adalah suatu aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools dan teknik dari aktivitas proyek untuk mencapai kebutuhan.

Mengapa dibutuhkan projek management?? Karena dalam suatu projek, harus dilakukan beberapa hal, seperti perencanaan, proyeksi proyek dan lain sebagainya, salah satu tools yang sering digunakan dalam Projek Management adalah S Curve. Dengan menggunakan S Curve kita dapat meninjau progress dari proyek yang sedang kita tangani, berapa persen dan apa yang harus kita lakukan jika keluar dari Kurva S, sehingga meminimalisir terjadinya pergeseran baik biaya maupun waktu dari suatu projek.
Contoh S Curve

Dalam S Curve ada istilah The Project Life Cycle, dimana untuk kurva S sendiri memiliki progres mulai dari slow start, quick momentum dan slow finish yang dalam artinya saat slow start adalah aktifitas dimana dilakukan survey lapangan, engineering dan lain sebagainya, karena prosesnya paralel dengan proses yang lain seperti pengadaan main material. Quick momentum adalah dimana progres yang paling vital karena saat ini semua proses harus berjalan agar proyek dapat selesai tepat waktu, baik dari sisi logistik, assembly dan lain sebagainya, sedangkan slow finish adalah dimana saat terjadinya commisioning, warranty dan lain sebagainya.

Intinya adalah kurva S dapat membantu kita dalam meneliti progress proyek yang sedang dilakukan, untuk melihat contohnya dapat di download disini  Contoh S Curve

Terima kasih semoga bermanfaat

Sunday, February 5, 2017

Gejala Gelombang

Gelombang?
Apa itu gelombang??
Sebelum membahas tentang itu, pernahkah kalian menjatuhkan batu ke kolam?? Apa yang kalian lihat?? Akan ada pola gelombang yang merambat ke sekitar batu yang dijatuhkan, dan lama kelamaan akan hilang dan kembali menjadi tenang dan seakan akan bahwa pola lingkaran tersebut bergerak.
Sebenarnya tidak, coba anda masukkan gabus dan lemparkan batu disekitarnya, pergerakannya hanya naik dan turun mengikuti aliran air bukan??

A. Pengertian Gelombang

Gelombang dapat diartikan usikan atau gangguan yang merambat, usikan tersebut merupakan suatu bentuk energi. Jadi gelombang merupakan fenomena perambatan energi, untuk memahaminya kita harus mempelajari dulu jenis-jenis dan sifat-sifat umum gelombang.

1. Jenis - Jenis Gelombang

Gelombang dapat dikelompokan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi golombang longitudinal dan transversal. Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan elektromagnetik.

a. Gelombang Longitudinal dan Transversal
i. Gelombang Longitudinal

adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah geraknya, misalnya adalah gelombang bunyi, gelombang seismik (Gempa) dan gelombang pada slinki (Renggang, Rapat, Renggang, Rapat, dst)

ii. Gelombang Transversal

adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus arah getarnya, misal gelombang cahaya dan gelombang pada tali.

b. Gelombang Mekanik dan Gelombang Elektromagnetik
i. Gelombang Mekanik

adalah gelombang yang memerlukan media untuk merambat, dapat berupa gelombang transversal maupun longitudinal. Beberapa contohnya adalah gelombang pada tali (Merambat pada tali), gelombang air (Merambat pada air), gelombang seismik (Merambat di permukaan tanah) dan gelombang bunyi (Merambat padfa suara).

ii. Gelombang Elektromagnetik

adalah gelombang yang tidak memerlukan media untuk merambat, dengan kata lain gelombang elektromagnetik dapat merambat di ruang hampa. Gelombang elektromagnetik memiliki spektrum yang cukup lebar meliputi gelombang radio, mikro, infrared, cahaya tampak, sinar ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma.

Gelombang elektromagnetik terbentuk dari interaksiantara medan magnet dan medan listrik. Seluruh bagian spektrum elektromagnetik merupakan gelombang transversal.

2.Sifat - Sifat Umum dan Karakteristik Gelombang

a. Sifat - Sifat Umum Gelombang

Gelombang memiliki sifat - sifat umum sebagai berikut :

* Dapat dipantulkan (Refleksi)
* Dapat dibiaskan (Refraksi)
* Dapat dilenturkan (Difraksi)
* Dapat dipadukan (Interferensi)
* Dapat dikutubkan (Polarisasi)

Sifat umum pertama hingga keempat diatas dimiliki baik oleh gelombang transversal maupun gelombang longitudinal. Namun sifat kelima hanya dimiliki oleh gelombang transversal, gelombang transversal tidak memiliki polarisasi.

Prinsip refleksi dan refraksi gelombang dapat kamu pahami dengan mengingat kembali materi tentang optik geometris, karena cahaya merupakan bentuk gelombang.

Fenomena difraksi terjadi ketika gelombang melewati celah sempit. Gelombang akan dilenturkan.

b. Karakteristik Gelombang

Selain sifat - sifat umum, gelombang juga memiliki karakteristik atau sifat khas, berikut beberapa diantaranya :

* Periodik

Gelombang bersifat periodik, berarti memiliki siklus tertentu. Waktu menempuh satu siklus gelombang disebut perioda (T), panjang satu siklus gelombang disebut panjang gelombang, sedangkan banyaknya siklus dalam 1 sekon disebut kerapatan atau frekuensi (f). Perioda berabanding terbalik dengan frekuensi, f = 1/T.

* Terjadi Karena Getaran

Gelombang terbentuk karena adanya getaran, yaitu gerak bolak - balik di sekitar titik keseimbangan. Jarak terjauh dari titik keseimbangan disebut amplitudo (A).

* Merambat

Seperti telah diulas sebelumnya, gelombang merupakan fenomena perambatan energi. Ada yang merambat berarti ada nilai cepat rambatnya (v) dapat ditentukan berdasarkan nilai panjang gelombang, perioda dan frekuensinya dengan persamaan :

v = panjang gelombang/T atau v = Panjang gelombang x f

* Dapat Dinyatakan Dalam Bentuk Persamaan

Sebuah gelombang dapa dinyatakan dalam bentuk persamaan atau fungsi matematis. Persamaan atau fungsi gelombang memuat informasi berbagai karakteristik gelombang itu seperti amplitudo, cepat rambat, perioda, dan panjang gelombang. Oleh karena gelombang bersifat periodik, maka persamaan gelombang menggunakan fungsi periodik juga. Fungsi periodik yang sering digunakan untuk menjelaskan persamaan gelombang adalah fungsi sinusoidal dan fungsi cosinus.

Terima kasih semoga bermanfaat

Saturday, February 4, 2017

Apa Itu Listrik ??

Banyak orang awam bertanya, apa itu listrik??
Listrik adalah suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan, sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah muatan negatif dari sebuah benda,berpindahnya muatan negatif ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energi, misal energi gerak, energi kimia, energi  panas dsb.perpindahan muatan negatif  inilah yang disebut dengan energi listrik, karena suatu benda akan senantiasa mempertahankan keadaan netral atau seimbang antara muatan positif dan muatan negative. Sehingga apabila jumlah muatan positif lebih besar dari muatan negative, maka benda tersebut mencari muatan negative untuk mencapai keadaan seimbang. Karena hidup harus seimbang, ada istilah ada surga ada neraka, baik ada jahat, yin yang dan lain sebagainya.

Adapun beberapa besaran listrik, antara lain :

Tegangan Listrik

Tegangan listik yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah (TER), rendah (TR), menengah (TM), tinggi (TT) atau ekstra tinggi (TETE). Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah (sama halnya dengan air terjun).

Arus Listrik 

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan couloumb/detik atau Ampere.

Arus akan timbul jika beban dan sumber tegangan terkoneksi, sehingga arus tidak akan mengalir jika tidak ada beban walaupun tegangan sudah stand by.

Contohnya adalah, jika kita memegang suatu konduktor yang kita koneksikan ke suatu sistem jaringan listrik, anggap saja menusuk dua buah kabel di rumah, dan anda pegang kedua ujung kabel (konduktornya) tanpa menggunakan isolator di kaki, dan apa yang terjadi??
Mau coba?? anda akan tersetrum, karena anda sebagai media perpindahan muatan (kita sebagai konduktor).

Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai dengan hukum ohm. 

Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm. Sesuai dengan hukum ohm :

V=IR

Dimana :
R adalah hambatan (Ohm)
V adalah tegangan (Volt)
I adalah arus (ampere)

Simplenya adalah itu, tetapi lain hal untuk tegangan AC, impuls dan lainnya.

Gaya Gerak Listrik ( GGL )

Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus persatuan muatan. dinyatakan dalam Volt.

Muatan Listrik  

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. sistem satuan internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh  materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).

Kapasitansi

Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping, maka rumus kapasitans adalah:

Induktansi

Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi sendiri. Sedang apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama. Satuan induktansi dalam satuan internasional adalah weber per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H). 
Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik (dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai nilai induktansi, sebuah komponen bernama induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan memanfaatkan GGL yang dihasilkannya. 

Kuat Medan Listrik

Medan lisrtik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik dimana benda-benda bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan merasakan atau mengalami gaya listriArah Medan Listrik. 
Kuat medan listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per satuan muatan di suatu titik.

Fluks Magnet

Fluk magnetik adalah ukuran total medan magnetik yang menembus bidang. secara matematis fluk maknetik didefinisikan sebagi perkalian skalar antara induksi magnetik (B) dengan luas bidang yang tegak lurus pada induksi magnetik tersebut.

BESARNYA:

f = B A cos q 

f  = fluks magnetik (weber)
B = induksi magnetik
A = luas bidang yang ditembus garis gayamagnetik
q = sudut antara arah garis normal bidang A dan arah B

Terima kasih semoga bermanfaat, jika ada request materi dan pengen di diskusikan dapat langsung contact saya...
Indahnya berbagi !!!

Sunday, January 15, 2017

Hukum Kirchoff

Kirchoff adalah salah satu ilmuwan yang dikenal dikalangan anak elektro, dikarenakan banyak konsep yang menggunakan teori yang dikeluarkan pria ini. Ada dua teori yang kita kenal, yaitu "Hukum Kirchoff I dan II".

Didalam benak, "banyak sekali si sampai dua hukum", dan sebenarnya hukumnya bisa dikatakan relatif sama, cuma beda parameter yang dilihat.

Hukum Kirchoff I lebih fokus terhadap arus, dibandingkan hukum kirchoff II yang fokus terhadap tegangan. Hukum Kirchoff I berbunyi "Arus masuk sama dengan arus keluar" atau Imasuk = Ikeluar. Dari bunyinya saja sudah dapat kita simpulkan bahwa penjumlahan arus masuk dengan arus keluar adalah 0. Hal pertama yang harus kita lihat adalah titi yang kita ukur sebagai acuan, setelah itu lihat arah arus yang meleatinya, apakah dia menuju titik tersebut apakah malah meniggalkannya, dengan begitu kita dapat membuat persamaan dengan menggunakan teori Kirchofff I.

Untuk kirchoff II sendiri lebih fokus terhadap tegangan, dengan bunyi teorinya adalah "Jumlah dari tegangan yang terdapat dalam suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan 0". Berarti yang kita perhatikan disana adalah sumber tegangan yang berada pada rangkaian tersebut, dengan melihat polaritas inputannya dapat kita tulis didalam rumus E(IR) dengan jumlah n = 0.

Intinya adalah baik itu kirchoff I maupun II penjumlahan di dalam satu rangkaian tersebut adalah sama dengan 0, tetapi yang membedakan adalah parameter yang kita lihat didalamnya.

Semoga bermanfaat untuk para pembaca, baik yang sedang kuliah di elektro, baik anak SMP dan SMA maupun orang - orang yang ingin mengenal listrik, tak kenal maka tak cinta, maka kenali lah dulu dan pelajari. Terima kasih, silahkan di share ataupun jika ingin diskus bisa langsung saja hubungi saya, Just Share A Knowledge.

Thursday, January 12, 2017

Kehandalan Sistem Tenaga

Bila diberikan tingkat kegagalan yang tetap, yaitu jika kegagalan – kegagalan terjadi secara acak, maka didapatkan hubungan :

R = e^(-?t)

t = Waktu operasi
? = jumlah semua tingkat kegagalan (failure rate) komponen
R = Tingkat kehandalan
Diketahui bahwa MTBF = m = 1/? , maka ? = 1/m , sehingga R= e^((-t)/m)   dari persamaan didapatkan grafik sebagai berikut :

Dapat dilihat bahwa semakin dioperasikan suatu peralatan, maka kehandalan akan berkurang dan kemungkinan terjadi kegagalan semakin besar.
Adapun beberapa konfigurasi yang dapat terpasang disuatu sistem
    Sistem Secara Seri

Sistem akan berhasil, jika setiap komponen handalan yang berarti salah satu komponen gagal maka sistem akan gagal. Bisa didapatkan persamaan kehandalan ® untuk sistem seri adalah :
Rs = Probabilitas semua komponen sukses
Rs = R1 x R2 x R3 x … x Rn
    Sistem Secara Paralel

Pada sistem parallel, sistem akan berhasil jika salah satu komponen sukses, maka probabilitas suksesnya sistem akan semakin besar jika lebih dari 1 komponen yang sukses, didapatkan persamaan untuk sistem parallel adalah :

Rp = Probabilitas salah satu komponen berhasil
Rp = 1 – [(1-R1) x (1-R2) x (1-R3) x ….. x (1-Rn)]
Rp = 1 – ?_(i=1)^n¦?(1-Ri)?
Tetapi pada hal ini untuk nilai failure rate penulis mengambil dari berdasarkan SPLN59, 1985 : 7 sebagai berikut,

Indeks Kehandalan Sistem berdasarkan
System Average Interruption Frequency Index (SAIFI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata gangguan yang terjadi per pelanggan yang dilayani suatu sistem per satuan waktu (Biasanya dalam satuan tahun). Indeks ini ditentukan dengan membagi jumlah semua gangguan pelanggan dalam satu tahun dengan jumlah pelanggan yang dilayani suatu sistem tersebut. Persamaannya adalah sebagai berikut.

SAIFI=  (?fiNi)/(?Ni)
SAIFI=  (Total Gangguan Pada Pelanggan)/(Jumlah Seluruh Pelanggan)
System Average Interruption Duration Index (SAIDI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata dari lamanya gangguan yang terjadi per pelanggan yang dilayani suatu sistem per satuan waktu (Biasanya dalam satuan tahun). Indeks ini ditentukan dengan membagi jumlah semua gangguan pelanggan dalam satu tahun dengan jumlah pelanggan yang dilayani suatu sistem tersebut. Persamaannya adalah sebagai berikut.

SAIDI=  (?UiNi)/(?Ni)
SAIDI=  (Total Durasi Pada Pelanggan)/(Jumlah Seluruh Pelanggan)
Customer Average Interruption Duration Index (CAIDI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata dari lamanya gangguan yang terjadi per pelanggan yang dilayani suatu sistem per satuan waktu (Biasanya dalam satuan tahun). Indeks ini ditentukan dengan membagi jumlah semua gangguan pelanggan dalam satu tahun dengan jumlah pelanggan yang dilayani suatu sistem tersebut. Persamaannya adalah sebagai berikut.

CAIDI=  (Total Durasi Gangguan Per Pelanggan)/(Jumlah Seluruh Pelanggan Yang Terganggu)
CAIDI=  SAIDI/SAIFI
Average Service Availibility Index (ASAI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata kemampuan untuk menyupply konsumen dalam satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan mengurangi total fix supply dengan durasi mensuplai dikarenakan gangguan dan lain sebagainya, dibagi dengan total fix supply per tahun.Total fix supply nya = 8760 Hours. Persamaannya adalah sebagai berikut.

ASAI=  (Ketersediaan Mensupply Konsumen (fix supply)-Durasi Gangguan  Mensupply)/(Jumlah Seluruh Pelanggan Yang Terganggu)
ASAI=  (8760- SAIDI)/8760
Average Service Unavailiblity Index (ASUI)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata ketidakmampuan untuk menyupply konsumen dalam satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan mengurangi total supply fix dengan ketersediaan mensuplai. Persamaannya adalah sebagai berikut.

ASUI= 1-ASAI
Energy Not Supplied (ENS)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah energy yang tidak dapat disupply ke konsumen dalam satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan mengurangi total supply fix dengan ketersediaan mensuplai. Persamaannya adalah sebagai berikut.
ENS=Total Energy Yang Tidak Tersuplai
ENS= ?La(i)U(i)     MWh/ Tahun
La(i)= Beban rata – rata yang terkoneksi dititik (i)  ;U(i)=Lama pemutusan beban titik (i)

Average Energy Not Supplied (AENS)
Indeks kehandalan ini didefenisikan sebagai jumlah rata – rata energy yang tidak dapat disupply ke konsumen dalam satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan mengurangi total supply fix dengan ketersediaan mensuplai dibagi dengan total konsumen yang . Persamaannya adalah sebagai berikut.
AENS=Rata-Rata Energy Yang Tidak Tersuplai
AENS=(?La(i)U(i))/(N(i))     MWh/ Tahun
La(i)= Beban rata – rata yang terkoneksi dititik (i)  ;U(i)=Lama pemutusan beban titik (i)
Standarisasi Nilai SAIDI dan SAIFI (Short, 1996)

Friday, January 6, 2017

Cara Mendaftarkan Google AdSense Pada Blog Anda

Semakin bertambahnya perkembangan zaman semakin luas pula cara mendapatkan uang tanpa harus mengeluarkan keringat (karena ngetiknya ada diruang AC), dengan hanya mendaftarkan dan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Google sehingga dipermudah dalam mempertemukan pengiklan dan para blogger yang canggih.

Pepatah bilang "Kalau rejeki gak kemana" tapi logikanya kalau gak kemana - mana gimana bisa dapat rejeki?? hahaha. Tapi ada benarnya pepatah itu bilang, hanya dengan stay di tempat dan mengetik sepaath dua patah kata kita sudah dapat membuat sejarah, baik tulisan yang viral maupun tulisan yang hoaks. Hal yang penting disini adalah bobot dari suatu blog, apakah berguna untuk publik atau tidak, semakin berbobot dan dirasa banyak manfaat maka blog tersebut akan semakin banyak yang membuka, semakin banyak konten yang ditulis maka akan semakin besar kesempatan meningkatkan Page Rank blog kita.

Setelah dirasa blog kita sudah cukup terkenal (Walau gak masuk inpotainmen) kita dapat mendaftarakannya sebagai rekan di google adsense.

Adapun langkah - langkah nya sebagai berikut :

buka blog di www.blogger.com masukkan akun kalian, dan akan muncul halaman dashboard blog kalian seperti gambar diatas. Setelah itu klik Setelan (Untuk Bhs. Indo) atau Setting (Untuk Bhs Inggris).
Setelah itu klik Bahasa Pemformatan
Setelah itu pilih Inggris (Amerika Serikat) - English (United States). Setelah itu refresh dashboard kalian dan lihat pada kolom Penghasilan seperti gambar dibawah.
Lalu isi data diri kalian. Dan setelah itu tunggu konfirmasi dari pihak google. Selesai
Sangat mudah bukan?? eits tapi belum tentu google men accnya, oleh karena itu kita wajib meramaikan blog kita terlebih dahulu. Oke terima kasih semoga berguna, salam Duit !