Friday, September 28, 2012

Kulit pisang,jeruk dan duku sebagai pengganti isi baterai

Kali ini saya akan mengulas tentang percobaan kami yang diikut kan lomba karya ilmiah tingkat fakultas di Universitas Sriwijaya.Bahasan nya adalah "Kulit pisang,jeruk dan duku sebagai pengganti isi baterai".Sebagai manusia yang peduli terhadap lingkungan,dan kalangan menengah ke bawah,kita harus bisa memutar otak untuk dapat mencari sesuatu yang dapat dimanfaatkan baik bagi diri sendiri,masyarakat sekitar dan umumnya untuk setiap orang yang membutuhkan.

Tujuan membahas tentang ini adalah
1.Memanfaatkan barang bekas yang dapat dijadikan sebuah energi
2.Mengurangi limbah baik baterai bekas,kulit duku,kulit jeruk,maupun kulit pisang
3.Mudah untuk dipraktikan oleh siapa saja
4.Mudah didapatkan oleh tiap kalangan
5.Ekonomis dibanding membeli baterai baru
6.dll


Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh bahan-bahan kimia yang dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan electron disebut dengan Reaksi Elektrokimia. Jika kita memperhatikan, kita bisa lihat
bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal pertama bertanda Positif (+) dan terminal Kedua bertanda negatif (-).

Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kita menghubungkan kabel antara kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan cepatnya. Selain kabel, sebuah penghubung atau Load dapat berupa light bulb, sebuah motor atau sirkuit elektronik seperti radio.

Di dalam beterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung. Dan inilah alsan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.

Secara harfiah berarti baterai. Yang berfungsi sebagai media penyimpan dan penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai pembangkit power dalam bentuk arus searah (DC). Alat ini digunakan elektronika termasuk diantaranya komputer. Baterai merupakan sekumpulan sel-sel kimia yang masing-masing berisi dua electron logem yang dicelupkan dalam larutan penghntar yang disebut elektrolit.Akibat reaksi-reaksi kimia antara konduktor-konduktor dan elektrolit satu elektroda anoda bermuatan positif dan lainnya, katoda ,menjadi bermuatan negatif.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar).

Penemu Baterai
1748 - Benjamin Franklin pertama kali memakai "baterai" istilah untuk menggambarkan array pelat kaca dibebankan.
1780-1786 - Luigi Galvani menunjukkan apa yang sekarang kita pahami sebagai dasar listrik impuls saraf dan memberikan landasan penelitian untuk penemu kemudian seperti Volta untuk membuat baterai.
1.800 Pile Voltaic - Alessandro Volta menemukan Pile Voltaic dan menemukan metode praktis pertama dari pembangkit listrik. Dibangun dari bolak cakram seng dan tembaga dengan potongan-potongan karton direndam dalam air garam antara logam, Pile Voltic menghasilkan arus listrik. Busur melakukan logam yang digunakan untuk membawa listrik lebih dari jarak yang lebih besar. Tumpukan volta Alessandro Volta adalah yang pertama "sel baterai basah" yang menghasilkan arus, handal stabil listrik.
1.836 your Daniell - The Pile Voltaic tidak bisa memberikan arus listrik untuk jangka waktu yang panjang. Inggris, John F. Daniell menemukan your Daniell yang digunakan dua elektrolit: tembaga sulfat dan seng sulfat. The your Daniel berlangsung lebih lama maka sel Volta atau tumpukan. Ini baterai, yang memproduksi sekitar 1,1 volt, digunakan untuk benda-benda listrik seperti telegraf, telepon, dan bel pintu, tetap populer di rumah selama lebih dari 100 tahun.
1.839 Fuel Cell - William Robert Grove mengembangkan pertama sel bahan bakar , yang menghasilkan listrik dengan menggabungkan hidrogen dan oksigen.
1839-1842 - Penemu menciptakan perbaikan baterai yang digunakan elektroda cair untuk menghasilkan listrik. Bunsen (1842) dan Grove (1839) menemukan paling sukses.
1859 Rechargeable - penemu Perancis, Gaston Plante mengembangkan penyimpanan praktis pertama timbal-asam baterai yang bisa diisi ulang (baterai sekunder). Jenis baterai terutama digunakan dalam mobil saat ini.
1.866 Leclanche Karbon-Seng your - insinyur Perancis, Georges Leclanche dipatenkan sel baterai karbon-seng basah disebut sel Leclanche. Menurut Sejarah Baterai: "sel asli George Leclanche yang dikumpulkan dalam panci berpori The elektroda positif terdiri dari mangan dioksida dengan karbon hancur sedikit dicampur masuk kutub negatif adalah batang seng katoda itu dikemas ke dalam panci,.. dan batang karbon dimasukkan untuk bertindak sebagai kolektor mata uang Batang anoda atau seng dan pot kemudian direndam dalam larutan amonium klorida.. Cairan bertindak sebagai elektrolit, mudah merembes melalui cangkir berpori dan membuat kontak dengan bahan katoda Cairan bertindak. sebagai elektrolit, mudah merembes melalui cangkir berpori dan membuat kontak dengan bahan katoda. " Georges Leclanche kemudian lebih ditingkatkan desainnya dengan menggantikan pasta amonium klorida untuk cairan elektrolit dan menciptakan metode menyegel baterai, menciptakan sel kering dulu, desain ditingkatkan yang sekarang diangkut.
1881 - JA Thiebaut dipatenkan baterai pertama dengan kedua elektroda negatif dan pot berpori ditempatkan dalam cangkir seng.
1881 - Carl Gassner menemukan sel baterai kering pertama yang sukses secara komersial (seng-karbon sel).
1899 - Waldmar Jungner menemukan baterai nikel-kadmium pertama diisi ulang.
1.901 Penyimpanan Alkaline - Thomas Alva Edison menemukan aki alkali. Sel alkali Thomas Edison memiliki besi sebagai bahan anoda (-) dan oksida nickelic sebagai bahan katoda (+).
1.949 Alkaline-Mangan Baterai - Lew Urry mengembangkan baterai alkaline kecil pada tahun 1949. Penemunya bekerja untuk Eveready Battery Co di laboratorium penelitian mereka di Parma, Ohio. Baterai Alkaline terakhir lima sampai delapan kali selama seng-karbon sel, para pendahulu mereka.
1.954 Sel Surya - Gerald Pearson, Calvin Fuller dan Daryl Chapin menemukan pertama baterai surya . Sebuah baterai surya mengubah energi matahari untuk listrik. Pada tahun 1954, Gerald Pearson, Calvin Fuller dan Daryl Chapin menemukan baterai surya pertama. Para penemu menciptakan sebuah array dari beberapa lembar silikon (masing-masing tentang ukuran Razorblade), menempatkan mereka di bawah sinar matahari, menangkap elektron bebas dan mengubahnya menjadi arus listrik. Bell Laboratories di New York mengumumkan pembuatan prototipe dari baterai surya baru. Bell telah mendanai penelitian itu. Sidang pelayanan publik pertama dari Bell Solar Battery dimulai dengan sistem operator telepon (Americus, Georgia) pada tanggal 4 Oktober 1955.
1964 - Duracell didirikan.
(sumber : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://inventors.about.com/od/bstartinventions/a/History-Of-The-Battery.htm)

Pengolahan Data

Bahan-Bahan Yang Diperlukan

Adapun bahan-bahan yang diperlukan pada pecobaan ini,yaitu:
1.Baterai bekas/baru
2.Kulit Pisang
3.Oven/Sinar Matahari
4.Mixer/Pengaduk
5.Kulit Duku
6.AVOmeter
7.Kabel Jumper
8.LED



Prosedur Percobaan

Adapun prosedur ataupun tata cara yang dilakukan pada percobaan ini,yaitu:
1.Siapkan baterai dan kulit pisang dan duku
2.Kemudian oven kulit pisang dan duku di oven / atau dapat dijemur di sinar matahari
3.Setelah kulit pisang dan duku kering dan berubah warna menjadi hitam,kemudian mixer atau ditumbuk menjadi halus
4.Setelah itu karbon isi baterai dikeluarkan,dan masukkan kulit pisang dan duku tadi yang telah ditumbuk halus
5.Kemudian pasang lagi baterai seperti awalnya
6.Langkah berikutnya ambil AVOmeter untuk menghitung voltase yang dihasilkan baterai
7.Setelah mendapatkan tegangan coba dihubungkan dengan lampu LED


Data Percobaan

Setelah kami melakukan percobaan menggunakan bahan yang homogenya yaitu,kulit pisang,dan kemudian kami bandingkan hasilnya dengan bahan heterogen yaitu percampuran antara kulit pisang dan kulit jeruk.
Setelah percobaan dengan bahan yang homogen,didapatkan hasil tegangannya sebesar 0,862 Volt sedangkan dengan bahan yang heterogen didaptkan hasil tegangannya sebesar 1,749 Volt.

Mungkin sekilas dapat memberikan wawasan dan membuka pikiran para pembaca agar sekira nya bisa peka terhadap lingkungan,karena tanpa kita sadari sesuatu yang kita kira adalah "sampah" ternyata dapat kita manfaatkan.

No comments:

Post a Comment